Indonesia memiliki tantangan dan ancaman terhadap keamanan teritorial laut yang perlu segera diatasi. Tantangan tersebut termasuk masalah sengketa wilayah, illegal fishing, dan penangkapan ilegal oleh kapal asing. Ancaman tersebut dapat mengancam kedaulatan negara dan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Mas Achmad Santosa, “Tantangan terbesar bagi Indonesia adalah menjaga keamanan teritorial laut dari praktik illegal fishing yang merusak sumber daya laut.” Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa sekitar 60% hasil tangkapan ikan di perairan Indonesia berasal dari illegal fishing.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah sengketa wilayah dengan negara tetangga seperti Malaysia dan China. Hal ini dapat memicu konflik dan mempengaruhi stabilitas keamanan di kawasan laut Indonesia. Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, “Indonesia harus memperkuat pertahanan teritorial laut untuk menghadapi ancaman dari pihak asing.”
Untuk mengatasi tantangan dan ancaman tersebut, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak terkait seperti TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan lembaga terkait lainnya. Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku illegal fishing dan penangkapan ilegal juga perlu ditingkatkan.
Dengan upaya bersama dan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan teritorial laut Indonesia, diharapkan dapat mengatasi tantangan dan ancaman yang ada. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, “Keamanan teritorial laut merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga kedaulatan negara dan keberlanjutan sumber daya laut.” Oleh karena itu, seluruh pihak harus bersatu dan bekerja sama untuk melindungi laut Indonesia dari berbagai tantangan dan ancaman yang mengancam keamanan teritorialnya.